Tuesday, April 23, 2013

Judging People


Yup..!! menilai orang. Mudah dilakukan, sangat mudah bahkan. Kadang kita hanya perlu waktu beberapa detik dan kita sudah "bisa" menilai seseorang. Yang berbeda hanya akurasi atau ketepatan penilaian kita. Bisa jadi apa yang kita sangkakan benar tapi lebih banyak salah. Karna tidak mungkin kita bisa menilai seseorang dengan tepat hanya dalam waktu singkat, apalagi yang kita nilai menyangkut perilaku atau personaliti. Kadang kita dengan mudahnya menilai sikap seseorang pada saat tertentu kemudian mengkait-kaitkan dengan personality seseorang tersebut. Karna jelas tidak ada hubungannya antara personality dan attitude.


Menurut saya, personality adalah sifat dasar dan bawaan seseorang dari kecil yang dibentuk dari banyak faktor dan dalam waktu yang relatif lama. Pemalu, pendiam, periang, temperamental, introvert, extrovert, pembohong, jujur, pencuri, cheater dan banyak lagi adalah sifat yang terbentuk dari faktor pendidikan orang tua, pendidikan formal, lingkungan pergaulan, suasana keluarga dan lain-lain. Dan ada beberapa dari  sifat-sifat tadi yang cenderung genetis. Turunan. Sedangkan attitude biasanya sangat tergantung dari suasana hati, mood, kondisi yang dihadapi atau bahkan perlakuan seseorang terhadap dirinya.


Sering kita melihat beberapa statement teman-teman kita yang diposting di salah satu jejaring sosial Facebook. Dengan  mudahnya seseorang menilai seseorang atau bahkan dirinya sendiri sebagai orang yang iklas, jujur, "gue orangnya cool", "gue mah apa adanya", "aah dasar munafik loe", pembohong, gila, sakit jiwa dan lain-lain. Tanpa sadar sebenarnya, apa yang dia lakukan justru telah membuat orang lain dapat menilai dirinya sendiri, dari kata-kata yang dia lontarkan di publik. Karna kata-kata kita mencerminkan siapa kita sebenarnya. Kita bisa menilai latar belakang pendidikan, pergaulan, intelektualitas, tingkat sadar spritualnya dari bagaimana cara seseorang mengungkapkan isi hatinya. Dari kata-kata yang dia ucapkan. Pemilihan kalimat. Dari perbendaharaan kata.

Ada salah satu komentar seseorang di facebook yang dengan lugasnya mengatakan, Si Anu orang sakit, karna dia punya akun Facebook lebih dari satu, entah sadar atau sedang pingsan, dia sendiri memiliki akun facebook lebih dari 2, semuanya palsu, itupun yang penulis ketahui. yang tidak diketahui penulis...Allahu a'lam. Jadi siapa sebenarnya yang dia sebut sakit. Dan setau penulis, yang dia cap 'sakit' karna memiliki lebih dari 2 akun ternyata hanya memiliki 1 akun Facebook, aseli, bukan akun palsu.

Lucunya, ada yang mengomentari posting ini dengan kalimat yang gak kalah lucu, dia ikut memberi penilaian bahwa orang yang "disinyalir" sakit ini adalah benar sakit karna beberapa perbuatan yang dia lakukan. Lucunya entah sadar entah sedang pingsan, penulis mendapati bahwa mungkin kondisi mental dan kejiwaannya tidak kalah sakit. Tentang kemungkinan dia memiliki penyakit sexual exhibitionist, karna kegemarannya yang mengumbar poto ...... (gak tega penulis nyebutnya) dirinya sendiri. Bergonta-ganti pasangan yang semuanya sudah berkeluarga padahal dia sendiri sudah memiliki pasangan yang sah. Bahkan dengan teganya mempertontonkan prilaku menyimpangnya di depan anak-anaknya. Dan perilaku-perilaku menyimpang dari norma-norma agama dan norma-norma masyarakat lainnya.

jadi sebenernya siapa yang sakit...???!!

(loh koq jadi nulis soal orang sakit...hahahaha)

Eniwei. Menilai orang itu jauh lebih mudah ketimbang menilai diri sendiri. Dan Seseorang gemar memberi statement buruk kepada orang lain karna kebanyakan dia sendiri melakukan apa yang dia komentari. Bahkan lebih parah.

No comments:

Post a Comment