Apa yang dilakukan anak-anak anda ketika anda tiba di rumah sepulang kerja...???, memeluk dengan erat sambil memekik memanggil anda dengan riang...??. Atau tetap cuek sambil melanjutkan kesibukan mereka..??. Atau bahkan pergi menjauh menghindar meninggalkan anda..??!!, karna merasa tidak aman dan tidak nyaman berada di sisi ayahnya. Mengerikan sekali...
Aku jauh lebih beruntung, menurut ukuranku. Anak-anakku selalu menyambutku dengan keceriannya sambil berebut 'melaporkan' hafalan Qur'an-nya. Yang besar, kelas 5 SD, dengan bangga menceritakan bahwa hafalan Surat Al-Haqqoh sudah sampai ayat ke 37. Yang tengah, si sensitive, gak mau kalah dengan setengah berteriak melaporkan bahwa hafalan surat Al-Fajr nya sudah sampai ayat ke 15. Sedangkan yang bungsu, si dominan, gak kalah ikut meminta perhatianku mendengarkan ceritanya dengan bahasa yang setengahnya tidak sanggup kumengerti. Itu mereka lakukan hampir setiap aku pulang kerja, bahkan kadang sebelum aku sempat masuk ke dalam rumah, dan sering ketika aku belum sempat melepas sepatu.
Sementara istriku tercinta, bergegas menyiapkan minuman untukku dengan pertanyaannya yang khas setiap hari, "mau dibikinin apa Ay...?!, minumnya panas apa dingin Ay..?!, mau yang berwarna apa bening Ay...?!"
Suatu karunia tiada tara....
Apa yang diminta anak-anakmu ketika menginginkan sesuatu, kadang sambil merengek atau dengan tangisan kecil...???. Boneka ?, mainan ?, gadget ?!!, accessories boy band...?!!!!.
Sekali lagi, aku jauh lebih beruntung, menurut ukuranku. Permintaan anak-anakku gak pernah aneh-aneh, dan gak pernah berharga spektakuler. Yang besar sudah beberapa hari ribut ingin membeli buku saku Al Ma'tsurat karna buku lama yang aku belikan waktu si sulung kelas 2 dulu sudah hancur lebur dirobek-robek tangan mungil si bungsu...hehe. Belum lagi setiap saat hendak ber-muroja'ah selepas Maghrib, aku dan si sulung kerap berebut Al-Qur'an saku milikku. Padahal milikku yang sebelumnya sudah berpindah kepemilikannya menjadi miliknya. Yaah...anakku merengek minta dibelikan Al-Qur'an saku yang baru. Bukan CD Super Junior, Bukan kaos Boy Band dan semisalnya.
Yang tengah, Si Sensitive, sudah seminggu gak terlewat menagih janji untuk dibelikan buku 99 Hadist Harian Untuk Anak. Dia melihatnya ketika menghabiskan akhir pekan di sebuah toko buku di Depok. Tapi karna aku tidak membawa uang cukup, sementara harga buku yang diminta cukup mahal menurut ukuranku, aku hanya menjanjikan akan membelikan buku yang diminta besok sepulang kerja. Belum lagi permintaannya yang timbul tenggelam untuk dibelikan kerudung baru, karna kerudung yang lama sudah menciut ukurannya.
Sementara Si Bontot, masih seputar susu kemasan dan snack di warung depan rumah.
Lantas, apa yang diminta oleh istriku tercinta, emas..??, permata...??. Nope...!!, cukup perhatian dan sayang dariku.....how sweet...hehehe..
Suatu karunia tiada tara....
Anak-anak bukanlah pendengar yang baik, tapi mereka tidak pernah gagal dalam meniru apa yang dilakukan dan apa yang tidak dilakukan oleh kedua orang tuanya. Kami (aku dan istriku) berdua, bukan malaikat. Kamipun memiliki beberapa perilaku buruk. Tapi kami berdua berusaha sekuat tenaga untuk tidak mempertontonkannya di depan ketiga putri kami. Dan kami sangat yakin dan percaya, bahwa memberi contoh adalah nasehat yang terbaik dalam mendidik anak-anak kami.
No comments:
Post a Comment